Komisi III Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), bersama dengan Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Permukiman (DPUPRPP), meninjau proyek pekerjaan bronjong sebagai pengendali banjir di sepanjang sungai Taliwang, termasud mendatangi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) untuk membahas soal penanganan pipa induk yang selalu rusak saat banjir.
Dinata Putrawan ST, selaku ketua komisi III DPRD KSB menegaskan bahwa komisi III memiliki semangat besar agar proyek yang dibiayai melalui Anggran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), yang akan menjadi pengendali banjir itu bisa cepat rampung. Kami menyesalkan pekerjaan itu masih berlangsung sampai saat ini, jadi kami ingin tahu kenapa masih dikerjakan atau belum rampung, timpalnya.
Untuk mendapatkan kepastian soal proses pekerjaan tersebut, komisi III akan mendatangi Balai Wilayah Sungai (BWS) Mataram selaku Penanggung jawab atau pengguna anggaran, untuk mendesak agar pekerjaan itu segera di rampungkan.
Selain ingin mendapatkan keterangan soal kelanjutan proyek, komisi III juga mendapatkan pernyataan dari pihak BWS, apakah dengan pekerjaan bronjong itu sendiri bisa menjadi pengendali banjir.
Kami sendiri bingung dengan pekerjaan tersebut, kenapa harus bronjongyang di kerjakan.Apakah bisa menjadi pengendali banjir, lanjutnya.
Komisi III DPRD KSB yang di damping langsung kepala DPUPRPP, Amar Nurmansyah, ST.,M.Si dan sekretaris DPUPRPP, Novrizal Zainsyah, SE juga juga mendatangi PDAM KSB untuk membahas upaya penyelesaian pipa induk yang rusak. Kami memang langsung bertemu dengan direktur PDAM KSB untuk mendorong percepatan penyelesaian pekerjaan pipa yang rusak tersebut, bebernya.
Dinata sapaan akrab politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu juga memberikan apresiasi kepada DPUPRPP dan PDAM yang telah membangun kerjasama penanganan atas kerusakan tersebut.Kami minta dalam pekan ini sudah bisa di rampungkan pekerjaan tersebut.Kami minta dalam pekan ini sudah bisa merampungkan pekerjaan tersebut, meskipun sekarang debit air sungai masih cukup tinggi, tetapi harus tetap ada upaya serius, sehingga distribusi air kepada masyarakat selaku konsumen tetap normal, pintanya.