Ratusan tenaga kerja non skill mempertanyakan kelanjutan proses rekrutmen tenaga kerja yang di lakukan PT. Macmahon Indonesia. Pasalnya hingga saat ini ratusan calon pelamar ini sudah mengikuti tahapan yang sudah di buka perusahaan, namun saat ini mereka belum juga dipekerjakan perusahaan yang menjadi aliansi PT. AMNT dalam mengelolah tambang tembaga dan emas di batu hijau Sekongkang.
Hal itu disampaikan ratusan calon tenaga kerja non skill saat bertemu dengan komisi I DPRD Sumbawa Barat yang juga dihadiri perwakilan aliansi PT. AMNT dan Macmahon, senior maneger SR PT. AMNT, Syafruddin Djarot dan sejumlah petinggi PT. AMNT dan Macmahon lainnya.
Kami mengadukan ini ke DPRD KSB karena sampai saat ini kami belum tahu kapan akan ditempatkan bekerja di Perusahaan ini. Karena semua tahapan dalam proses rekrutmen tersebut sudah kami lalui, ujar Nanda Setiawan salah seseorang perwakilan tenaga kerja non skill, kemarin.
Saat ini terdapat 314 calon tenaga kerja yang sudah dinyatakan lulus, Bahkan sudah dinyatakan lulus. Bahkan telah menyelesaikan tes kesehatan. Namun sampai saat ini, mereka tidak kunjung dipanggil. Kami sampai saat ini terus mencari informasi kapan ditempatkan. Tapi ini tidak ada sama sekali, sesalnya diamini sejumlah perwakilan calon tenaga kerja lainnya. Sementara itu, senior manager SR PT AMNT, Syafrddin Djarot mengakui sampai saat ini proses penempatan tenaga kerja non skill yang dinyatakan lulus kesehatan mengalami penundaan. Hal tersebut disebabkan sejumlah alasan. Salah satunya karena bencana gempa bumi yang terjadi di beberapa waktu sehingga perusahaan terpaksa harus menunda sejumlah kegiatan yang ada di tambang. Salah satu yang di tunda itu termasuk proses penempatan ini. Kita memang tergetkan 1 Agustus rampung. Tapi karena sejumlah alasan, kita tunda, akunya.
Djarot menjelaskan, terhadap proses rekrutmen ini akan tetap dilanjutkan. Bahkan awal pekan depan, aliansi akan melakukan tes penelusuran potensi diri. Nanti jadwalnya akan kita kirim ke masing-masing pelamar, janjinya. Setelah menjalani tes potensi diri, calon pelamar nantinya akan diikuti pada kegiatan bela Negara. Kegiatan ini di akuinya di luar agenda rekrutmen tapi wajib diikuti seluruh calon pelamar. Bela negara bertujuan untuk mempersiapkan para calon pelamar untuk ditempatkan pada masing-masing posisi yang ada. Kegiatan ini akan dilakukan secara bertahap dan ditergetkan tuntas hingga April 2019 mendatang, setelah itu baru dilakukan penandatangan kontrak kerja atau letter of agreement (LOA).
Namun apa yang disampaikan pihak management ini mendapat pertanyaan dari perwakilan calon pelamar. Mereka mendesak, sebelum mengikuti kegiatan bela Negara, seharusnya mereka mendatangi kontrak kerja terlebih dahulu. Apalagi kegiatan bela Negara ini tidak ada dalam agenda dan tahapan rekrutmen.
Hal senada juga disampaikan H. Abdul Hamid, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi KSB. Menurutnya, seharusnya perusahaaan sebelum mengikutkan calon pelamar ini dalam program bela Negara, seharusnya pelamar ini terlebih dahulu menandatangani kontrak. Pemenrinta mengingatkan seharusnya LOA dulu baru merekadiikutkan dalam proses bela Negara, tegasnya.
- Hamid menegaskan, wajar calon pelamar ini menuntut kejelasan kapan mereka akan diperkerjakan. Apalagi proses ini sudah berlansung cukup lama. Sementara itu, ketua Komisi I DPRD KSB, Drs. H. M Thamzil, MM mengatakan komisi I menilai apa yang disampaikan para calon pelamar ini sebuah hal yang wajar, apalagi mereka sudah lama menunggu proses tersebut akan dituntaskan. Kami melihat ini tuntutan yang wajar, karena mereka ingin tahu bagaimana kelanjutan nasib mereka. Dan perusahaan kami minta memberikan informasi yang jelas katanya.
Politisi senior partai Golkar ini juga sepakat dengan sikap Pemda KSB. Dimana seharusnya sebelum mereka diikutkan dalam bela Negara harusnya mereka lebih dulu menandatangani kontrak kerja. Ini memang seharusnya dilakukan tambahnya.
Sementara itu perwakilan management yang hadir belum bisa memberikan keputusan terkait permintaan dan harapan yang sampaikan baik oleh calon pelamar, pemda KSB maupun komisi I. Mereka terlebih dahulu akan mengkoordinasikan hal tersebut dengan petinggi PT. AMNT dan Macmahon.